Kamis, 24 Desember 2009

MeRaIh KEBAHAGIAAN



Banyak orang yang selalu resah dan gelisah dalam hidupnyadan tidak pernah mendapatkan KEBAHAGIAAN dalam hidupnya....

Kebahagiaan itu sebenarnya tidak perlu dicari...., Kebahagiaan itu ada dalam diri kita sendiri. Kita dapat belajar untuk menemukannya. Tahukah Kita mengapa semakin banyak pertanyaan kita mengenai kebahagiaan, semakin lama pula waktu yang kita perlukan untuk mencapai kebahagiaan?

Lantas, bagaimana cara kita mendapatkan kebahagiaan?
Kebahagiaan hanya akan dicapai kalau kita mau melakukan perjalanan KE DALAM.
Namun, itu semua tidak dapat kita peroleh dengan cuma-cuma.Kita harus mau MEMBAYAR HARGANYA.

Agar lebih mudah kita gunakan analogi sebuah toko. Nama toko itu adalah "TOKO KEBAHAGIAAN". Di sana tidak ada barang yang bernama "Kebahagiaan" karena "Kebahagiaan" itu sendiri TIDAK DIJUAL.

Tetapi, toko ini menjual semua barang yang merupakan unsur-unsur pembangun kebahagiaan, antara lain:

  • KESABARAN,

  • KEIKHLASAN,

  • RASA SYUKUR,

  • KASIH SAYANG,

  • KEJUJURAN,

  • KEPASRAHAN KEPADA TUHAN dan

  • RELA MEMAAFKAN.

Inilah "barang-barang" yang Kita perlukan untuk mencapai kebahagiaan. Tetapi, berbeda dari toko biasa, toko ini tidak menjual produk jadi. Yang dijual di sini adalah BENIH.

Jadi, kalau Kita tertarik untuk Membeli "Kesabaran", Kita hanya akan mendapatkan "Benih Kesabaran". Karena itu, segera setelah Kita pulang ke rumah, Kita harus Berusaha Keras untuk Menumbuhkan Benih tersebut sampai ia menghasilkan BUAH KESABARAN.

Setiap benih yang Kita beli di toko tersebut mengandung sejumlah persoalan yang harus Kita pecahkan. Hanya bila Kita MAMPU memecahkan/mengatasi persoalan tersebut, Kita akan menuai buahnya.

Benih yang dijual di toko itu juga bermacam-macam tingkatannya.
  • "Kesabaran Tingkat 1,"
    misalnya, berarti menghadapi kemacetan lalu lintas atau pengemudi bus yang ugal-ugalan.

  • "Kesabaran Tingkat 2"
    berarti menghadapi orang yang sewenang-wenang atau orang yang suka memfitnah.

  • "Kesabaran Tingkat 3"
    misalnya, adalah menghadapi keluarga Kita yang sendiri.

Menu yang lain misalnya "BERSYUKUR"
  • "Bersyukur Tingkat 1"
    adalah bersyukur di kala SENANG,

  • "Bersyukur Tingkat 2"
    adalah bersyukur di kala SUSAH.

Tingkatan menu yang berhubungan dengan "KEJUJURAN" juga bermacam-macam
  • "KEJUJURAN Tingkat 1,"
    misalnya,kejujuran dalam Kondisi Biasa,

  • "Kejujuran Tingkat 2"
    adalah kejujuran dalam Kondisi TERANCAM.

Inilah sebagian produk yang dapat dibeli di "Toko Kebahagiaan". Setiap produk yang dijual di toko tersebut Berbeda-beda Harganya sesuai dengan KUALITAS KARAKTER yang Ditimbulkannya.
Yang TERMAHAL ternyata adalah "KESABARAN", karena kesabaran ini merupakan Bahan Baku dari Segala Macam Produk yang Dijual di sana.

Seorang Filsuf pernah mengatakan,

"Apa yang Kita Peroleh dengan TERLALU MUDAH PASTI KURANG Kita HARGAI. Hanya Harga yang MAHAL-lah yang Memberi NILAI kepada SEGALANYA. Tuhan Tahu Bagaimana MEMASANG Harga yang Tepat pada Barang-barangnya."


Dengan cara pandang seperti ini kita akan menghadapi masalah secara berbeda.
Kita akan Bersahabat dengan Masalah. Kita pun akan Menyambut Setiap Masalah yang Ada dengan Penuh KEGEMBIRAAN karena Dalam Setiap Masalah Senantiasa Terkandung "OBAT dan VITAMIN" yang Sangat Kita Butuhkan. Dengan demikian Kita akan BERTERIMA KASIH kepada Orang-orang yang Telah Menyusahkan Kita, karena Mereka Memang "diutus" untuk Membantu Kita. Misalnya :
  • "Pengemudi yang ugal-ugalan, orang yang jahat, orang yang sewenang-wenang adalah Peluang untuk MEMBENTUK Kesabaran."

  • "Penghasilan yang Pas-pasan adalah peluang untuk MENUMBUHKAN RASA SYUKUR."

  • "Suasana yang Ribut dan Gaduh adalah Peluang untuk MENUMBUHKAN KONSENTRASI.",

  • "Orang-orang yang TAK TAHU BERTERIMA KASIH adalah Peluang untuk Menumbuhkan PERASAAN KASIH Tanpa Syarat."

  • "Orang-orang yang MENYAKITI Kita adalah Peluang untuk MENUMBUHKAN Kualitas RELA MEMAAFKAN."

Sebagai penutup Marilah kita Renungkan ungkapan berikut :

"Aku memohon Kekuatan dan,
Tuhan memberiku Kesulitan-kesulitan untuk Membuatku KUAT."

"Aku memohon Kebijaksanaan dan,
Tuhan memberiku Masalah untuk Diselesaikan."

"Aku memohon Kemakmuran dan,
Tuhan memberiku TUBUH dan OTAK untuk Bekerja."

"Aku memohon Keberanian dan,
Tuhan memberiku berbagai BAHAYA untuk aku Atasi."

"Aku memohon Cinta dan
Tuhan memberiku Orang-orang yang Bermasalah untuk Aku Bantu."

"Aku mohon Berkah dan
Tuhan memberiku berbagai Kesempatan."

"Aku Tidak Memperoleh Apapun yang Aku Inginkan,
tetapi Aku MENDAPATKAN Apapun yang Aku BUTUHKAN."

[..Baca Selengkapnya..]