Selasa, 15 Juli 2008

RSVP -1

QoS, Kunci Sukses Komunikasi Multimedia

Siapa yang tidak mau koneksi Internet dan jaringan yang berkualitas? Namun untuk membuatnya diperlukan keahlian yang cukup tinggi karena harus menguasai berbagai aspek di dalamnya.

Integrated Service Model (IntServ)
Integrated Service Model atau disingkat IntServ merupakan sebuah model QoS yang bekerja untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan QoS berbagai perangkat dan berbagai aplikasi dalam sebuah jaringan. Dalam model IntServ ini, para pengguna atau aplikasi dalam sebuah jaringan akan melakukan request terlebih dahulu mengenai servis dan QoS jenis apa yang mereka dapatkan, sebelum mereka mengirimkan data. Request tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan sinyal-sinyal yang jelas dalam proses komunikasinya.

Dalam request tersebut, pengguna jaringan atau sebuah aplikasi akan mengirimkan informasi mengenai profile traffic mereka ke perangkat QoS. Profile traffic tersebut akan menentukan hak-hak apa yang akan mereka dapatkan seperti misalnya berapa bandwidth dan delay yang akan mereka terima dan gunakan.

Setelah mendapatkan konfirmasi dari perangkat QoS dalam jaringannya, maka pengguna dan aplikasi tersebut baru diijinkan untuk melakukan transaksi pengiriman dan penerimaan data. Transaksi data akan dilakukan dalam batasan-batasan yang telah diberikan oleh perangkat QoS tersebut tanpa kecuali.

Sebuah perangkat QoS biasanya akan bertindak sebagai pengontrol hak-hak yang akan diterima oleh pengguna. Sedangkan pengguna jaringan dan aplikasi didalamnya bertugas untuk mengirimkan profile nya untuk dapat diproses dalam perangkat QoS. Setelah hak-hak pengguna jaringan jelas, perangkat QoS akan memenuhi komitmen yang telah dijanjikannya dengan cara mempertahankan status semua pengguna dan kemudian melakukan proses-proses QoS untuk memenuhinya. Proses-proses tersebut adalah Packet Classification, Policing, Queing, dan banyak lagi yang akan dibahas selanjutnya.

Pada kebanyakan perangkat jaringan yang mampu menjalankan QoS model IntServ ini, dilengkapi sebuah system sinyaling yang bertugas untuk mengirimkan profile dan request mereka ke perangkat QoS. Sistem sinyaling tersebut sering disebut dengan istilah Resource Reservation Protocol (RSVP).

RSVP merupakan protokol signaling khusus untuk keperluan QoS. Protokol ini menggunakan info dari routing protocol untuk menentukan jalur terbaik menuju ke suatu lokasi. Meskipun RSVP sangat cocok digunakan untuk keperluan pengaturan QoS pada aplikasi real-time seperti IP Telephony, NetMeeting, IPTV streaming, dan banyak lagi, namun penggunaan RSVP sangatlah terbatas.

Penggunaan RSVP sangat terbatas dikarenakan semua perangkat yang berada dalam jaringan yang mendukung QoS jenis ini harus mendukung system sinyaling RSVP. Selain itu sistem sinyaling ini juga sangat haus akan proses CPU dan kapasitas memori. Dengan demikian penggunaannya tidak terlalu meluas.

Dengan adanya sebuah router berkemampuan QoS dan disatukan dengan perangkat jaringan yang mendukung RSVP, maka biasanya para penjual jasa jaringan dan internet dapat menciptakan dua jenis servis untuk dijual:

Guaranteed Rate Service
Jika diterjemahkan arti dari servis ini adalah data rate yang digaransi. Maksud dari servis ini adalah pihak penyedia jasa akan menjamin bandwidth dan kualitas yang akan digunakan oleh pengguna atau sebuah aplikasi. Alokasi bandwidth sengaja dicadangkan oleh perangkat QoS untuk pengguna tersebut. Dengan demikian pengguna tidak akan berbagi bandwidth dengan pengguna lain. Servis jenis ini sangat cocok untuk memberikan kualitas yang baik pada aplikasi-aplikasi real-time seperti video converence.

Controlled Load Service
Dalam servis jenis ini, besarnya bandwidth tidak dijamin akan dicadangkan untuk para pengguna jaringan tersebut. Servis ini bekerja dengan cara menjaga agar pengguna dan aplikasi didalamnya dapat selalu mendapatkan kualitas jaringan dengan delay yang rendah dan throughput yang tinggi meskipun jaringan dalam kondisi sibuk dan padat. Dengan demikian bandwidth dapat digunakan dengan efisien karena tidak terbuang percuma, namun penggunanya masih bisa mendapatkan kualitas yang terjaga.
Biasanya servis jenis ini cocok digunakan dalam jaringan dengan banyak aplikasi berbeda didalamnya. Servis ini dapat diciptakan dengan adanya RSVP dengan dibantu oleh teknologi Weighted Random Early Detection (WRED).

Differentiated Service Model (DiffServ)
Model QoS ini merupakan model yang sudah lama ada dalam standarisasi QoS dari organisasi IETF. Model QoS ini bekerja dengan cara melakukan klasifikasi terlebih dahulu terhadap semua paket yang masuk kedalam sebuah jaringan. Pengklasifikasian ini dilakukan dengan cara menyisipkan sebuah informasi tambahan yang khusus untuk keperluan pengaturan QoS dalam header IP pada setiap paket.

Setelah paket diklasifikasikan pada perangkat-perangkat jaringan terdekatnya, jaringan akan menggunakan klasifikasi ini untuk menentukan bagaimana traffic data ini diperlakukan, seperti misalnya perlakuan queuing, shaping dan policing nya. Setelah melalui semua proses tersebut, maka akan didapat sebuah aliran data yang sesuai dengan apa yang dikomitmenkan kepada penggunanya.

Informasi untuk proses klasifikasi pada field IP header atau dengan kata lain proses klasifikasi pada layer 3 standar OSI ada dua jenis, yaitu IP Precedence dan Differential Service Code Point (DSCP). Informasi klasifikasi ini ditentukan dalam tiga atau enam bit
pertama dari field Type of Service (ToS) pada header paket IP.

Klasifikasi ini juga dapat dibawa dalam frame layer 2 dalam field Class of Service (CoS) yang dibawa dalam frame ISL maupun 802.1Q. Tidak seperti IntServ, model QoS DiffServ ini tidak membutuhkan kemampuan QoS pada sisi pengguna dan aplikasi-aplikasi yang bekerja di dalamnya.

Metode ini merupakan metode yang paling banyak dan luas digunakan. Selain lebih mudah, lebih ringan dan lebih umum penggunaannya, implementasinya juga tidaklah terlalu sulit. Semua perangkat jaringan yang dapat bekerja berdasarkan standar TCP/IP bisa digunakan untuk melewatkan informasi QoS ini. Jadi yang perlu memiliki kemampuan pemrosesan QoS mungkin saja hanya sisi penerima dan pengirimnya saja. Tentu sistem ini jauh lebih fleksibel dan mudah diterapkan. Selanjutnya pada artikel ini hanya akan dibahas teknik-teknik QoS berdasarkan sistem DiffServ ini.



1 komentar:

Anonim mengatakan...

apakah rsvp-te juga digunakan di arsitektur intserv seperti rsvp biasa??gimana cara membedakan rsvp dengan rsvp-te?