Minggu, 06 Juli 2008

Sedikit dari NLP

Banyak yang bisa kita pelajari dari NLP, sangat mengasikan.Tetapi tidak mudah, perlu banyak latihan dan kemauan tentunya. Disini saya coba share salah satu pengalaman dengan pakar Brain Ware Management. Ada beberapa statement yang bisa menggugah pikiran kita, dikatakan begini :

Pertama, how you think is how you act and who you are. Kalimat ini, dalam kehidupan sehari-hari , sering kita kenal dengan nama integritas. Seorang pemimpin yang baik pasti punya integritas yang baik. Integritas diri adalah keterhubungan antara pola pikir seorang individu dan pilihan perilaku yang diambilnya. Perilaku yang muncul itulah yang menggambarkan siapa sebenarnya individu tersebut.

Jadi bila kita simpulkan, siapa diri kita ditentukan oleh pilihan perilaku kita. Dan pilihan perilaku tersebut diarahkan secara tidak sadar oleh pola pikir. Pola pikir adalah alur berpikir atau template berpikir dalam menanggapi rangsangan luar dan pemilihan reaksi terhadap rangsangan tersebut. Pola pikir dalam kaidah bahasa Arab sering kita pahami sebagai akhlak.

Beliau merumuskan pengaruh pola pikir terhadap pilihan tindakan secara matematis sebagai berikut :

Behaviourindividu/group = f (Mind – Setindividu/group)

Rumusan ini telah dipatenkan pada tahun 1999.

Poin kedua, don’t raise the black kambing alias jangan memelihara kambing hitam. Ini poin yang jadi favorit saya.

Memelihara black kambing, insya Allah lain kali akan saya tulis lebih detailnya. Untuk saat ini, singkatnya, ungkapan tersebut ditujukan pada tindakan-tindakan yang bertujuan memberi pemakluman atau pemafaan pada kegagalan/kelemahan diri/kelompok sendiri dengan menjadikan faktor luar sebagai penyebab.

Contohnya :

Kalo mau ngapalin/belajar sesuatu, paling enak tuh pas pagi-pagi. Otak masih fresh. Suasana masih seger. Kan ada yg bilang kalau di pagi hari otak kita mudah untuk mencerna sesuatu. Tapi…., sayang banget rumah ane jauh dari tempat aktifitas. Jadi jam 6 dah harus take off. Jadi ga bisa deh ngapalin/belajar pag-pagi.
Seorang staf humas diminta manajernya untuk membuatkan janji bertemu antara sang manajer dengan seorang tokoh. Staf humas ini menyanggupi (mungkin terpaksa menyanggupi, namanya juga kerjaan..). Saat ditanya hasilnya seminggu kemudian, dia menjawab, “Pak, orangnya sudah saya telpon, tapi ga’ diangkat. Saya coba tanya sekretarisnya, katanya,”Bapak sedang meeting. Maaf ya…!”. Terus, saya sudah coba bla…bla…bla...”. Nah, begitulah yang disampaikan si staf humas. Alasan-alasan yang ditujukan untuk memaklumkan kegagalan dirinya dalam membuatkan janji.
Dll…
Poin ketiga, …..entar. Insya Allah disambung lagi.

Ternyata, saya pribadi masih hobi memelihara black kambing. Aduh….!

Sampai di sini dulu. Semoga bermanfaat.


0 komentar: